Searching...
agen bola terpercaya

Berita Informasi

Geng Motor Terorisme bagi Aparat

Ini sebuah opini sempalan. Dus dugaan. Sayapun tak terlalu tertarik untuk menelusuri peristiwa demi peristiwa yang diulahi oleh geng motor. Tanpa tedeng aling-aling, mereka menyerang orang, menendang, menampar, membenturkan tempurung kepala orang, darah segar muncrat, bibir membiru dan menghilangkan nyawa orang. Mati…! Memiriskan saja sebab meminta korban nyawa. Plural sudah tanggapan terhadap pelaku dehumanisasi ini. Bahkan ada penilaian bahwa kawanan geng motor ini merupakan bentuk ‘peradilan jalanan’ sebab kepolisian sudah tak mampu mengelola tindak pengamanan warga. Aksi mereka telah sangat melanggar domain kemanusiaan dan telah mewafatkan Kelasi Arifin (Kemayoran), Soleh (Sunter), Anggi Darmawan (Salemba) Saya lebih memilih menyebutnya sebagai terorisme, menebar teror di ibu kota hingga warga tak merasa aman, merasa terancam. Keanehan terasa sebab modus violensi ini ’sengaja’ dibiarkan oleh aparat. Apa sulitnya memukul mundur mereka, apa susahnya mendentum mereka, apa alotnya menangkapi mereka bahkan tembak di tempatpun adalah pilihan yang sangat tepat. Banyak sudah tudingan bahwa kelompok geng motor ini berhubungan kuat dengan ‘Angkatan Bersenjata”, hipotesa ini signifikan. Alasannya: mereka dapat melakukan aksi brutalnya di mana dan kapan saja. Di tempat gelap-gelap bahkan di lokasi keramaian yang terang benderang. Senekat itukah mereka jika tak berlindung di balik sebuah kekuatan? Saya sangat sulit menolak jika ada anggapan bahwa kelompok tersebut dalam ‘pemeliharaan’ aparat kita. Yang saya bingung adalah untuk apa memelihara mereka? (jika memang dugaan ini benar, red). Ah ternyata hidup di Indonesia hanyalah soal ‘memelihara’. Selanjutya, mengapa jika ada tindakan kekerasan kemanusiaan, maka yang diklarifikasi terlebih dahulu dari satuan apa pelakunya?, kelompoknya siapa?, Semestinya tindak aja mereka tanpa pilih merek, karena kalau pilih merek yang enak adalah pelaku-pelaku yang berlabel Pejabat, POLRI, TNI, Konglomerat dan seterusnya. Pantas saja Indonesia tidak akan pernah aman sebab intervensi selalu berorientasi pada siapa pelaku pembunuhan itu?. Perkara siapa pembunuh itu yang alot didiskusikan, tuduh menuduhpun diletupkan. Apa memang jika geng motor itu dari komunitas militer, lantas didiamkan…?.

0 comments:

Posting Komentar